"Teknologi ini dibuat untuk merawat baterai laptop, secara otomatis mematikan aliran listrik jika baterai laptop sudah penuh. Sebelumnya laptop akan diinstal software untuk memantau alat elektronik kita yang sedang dicharge," kata mahasiswa Fakultas Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika, jurusan Produksi Media Digital dan Game (PMDG) Muhammad Anis Al-Hilmi (24) di Bandung, Sabtu.
Alat proteksi baterai yang diberi nama Volta itu diproduksi secara buatan tangan berbentuk seperti terminal listrik empat cabang, dan setiap cabang akan mati dan hidup sendiri menggunakan laptop yang sudah diatur sebelumnya.
Rencananya Volta akan dibuat lebih sederhana, dibuat satu cabang, dengan perangkat halus tidak hanya mengontrol baterai, tapi dibuat menjadi mengelola unduhan secara otomatis.
"Nantinya laptop bisa diprogram, laptop nyala sendiri, mendownload sendiri sesuai kebutuhan kita, dengan cara mengatur sebelumnya link apa yang akan didownload dan pengaturan waktu download," kata Anis.
Volta sedang dirintisnya untuk usaha bidang teknologi terutama hardware. Sebelumnya Anis sudah membuat pendingin modem yang ia namakan Embozz yang telah ia ikut sertakan pada lomba BNI Wirausaha dan berhasil didanai.
Selain itu juga diikut sertakan pada IEC (ITB Enterpreneurship Competitioon) tingkat nasional yang masuk nominasi 10 besar.
"Volta dan produk idebeda.com lainnya diproduksi secara buatan tangan dengan konsep teknologi berbeda. Dan ke depannya saya mempunyai harapan Indonesia menjadi tuan rumah usaha teknologi kreatif," katanya.
Anis juga berencana membuat papan digital untuk membantu pengajar di bidang pendidikan yang akan mengahadapi ruang kelas cerdas.
"Dunia telah berada pada smart class room, untuk menjembatani papan biasa dan digital, sehingga tulisan di papan bisa disimpan dan diedit secara digital, selain interaktif dan menarik papan digital ini juga tidak akan boros spidol maupun kapur," katanya.
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © ANTARA 2015
0 comments:
Post a Comment