pemerintah membuka dengan luas industri farmasi swasta yang akan mendampingi industri farmasi BUMN PT Bio Farma dalam pengembangan vaksin COVID-19.
Jakarta (ANTARA) - Sebanyak empat industri farmasi swasta mentransfer teknologi pengembangan vaksin COVID-19 di Indonesia melalui PT Bio Farma, kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito."Dalam rangka mendukung dan mendorong percepatan vaksinasi untuk kemandirian Indonesia, kami terus melakukan pendampingan, pengembangan dan upaya untuk segera mendorong adanya transfer teknologi," kata Penny K Lukito saat hadir dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Rabu.
Penny mengatakan pemerintah membuka dengan luas industri farmasi swasta yang akan mendampingi industri farmasi BUMN PT Bio Farma dalam pengembangan vaksin COVID-19.
Penny mengatakan kandidat industri farmasi swasta yang akan mendampingi uji klinik vaksin COVID-19 dengan berbagai platform bersama Bio Farma di antaranya PT Baylor Medical College yang saat ini sedang mengembangkan vaksin berbasis rekombinan protein subunit.
Baca juga: Kebijakan industri farmasi perlu pembenahan guna lesatkan investasi
Baca juga: KPPU usul reformulasi HET obat COVID agar peritel dapat margin wajar
"Pengembangan vaksin itu paralel dengan pengembangan vaksin Merah Putih bersama dengan Lembaga Eijkman sedang dalam proses tahapan optimalisasi uji klinik fase 1, 2 dan 3 di Indonesia," katanya.
Industri farmasi swasta lainnya adalah PT Etana Biotech bekerja sama dengan Walfax Abogen juga akan memproduksi vaksin berbasiskan mRNA yang pertama di Indonesia.
"Saat ini sedang dalam tahap uji klinik fase ketiga dan sedang disiapkan juga sarana produksi untuk proses transfer teknologi," katanya.
Berikutnya adalah PT Biotis Pharmaceutical bekerja sama dengan Universitas Airlangga mengembangkan vaksin Merah Putih. Saat ini prosesnya sedang dalam tahap kedua dari uji praklinik. "Segera memasuki tahapan proses uji klinik. Diharapkan akan selesai bulan September 2021," katanya.
Penny mengatakan dari tahap uji prakelinik menuju uji klinik vaksin tersebut akan dimulai pada Oktober 2021 setelah BPOM memberikan sertifikat cara produksi obat yang baik untuk fasilitas produksi.
Industri farmasi swasta lainnya adalah Genexine Korea bekerja sama dengan PT Kalbe Farma yang sedang mengembangkan vaksin berplatform DNA pertama di Indonesia.
"Saat ini sedang melakukan uji klinik fase 2 dan 3 dan akan ada teknologi transfer juga dengan PT Kalbe Farma," katanya.
Baca juga: Industri kesehatan dinilai perlu kolaborasi untuk mandiri
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Muhammad Yusuf
COPYRIGHT © ANTARA 2021
0 comments:
Post a Comment