Dari perbincangan santai mereka sehari-hari, tercetuslah ide untuk menciptakan alat pencegah banjir. Tak tanggung-tanggung buah persahabatan siswi-siswi SMAN 6 Yogyakarta ini diganjar medali emas dalam ajang penemu muda internasional.
"Kadang tumpukan sampah membuat arus sungai tak jalan, alat ini mampu membuat arus sungai tetap jalan. Secara bersamaan mengangkat sampah dari sungai," kata Nurina di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu (12/5/2013).
Alat yang dimaksud adalah prototipe berukuran 50 x 30 cm persegi berwarna perak. Di sisi mulut alat yang diberi nama Thundershot ini terdapat baling-baling vertikal yang mampu menarik arus. Di sisi pangkalnya terdapat sabuk berputar yang dipasang plat menyerupai sekop.
"Alat ini menarik sampah, mengangkatnya, lalu terkumpul di bak penampung yang ada di bagian paling belakangnya," ujar Nurina.
Alat yang terinspirasi dari banjir karena sistem saluran air yang dipenuhi sampah ini akan terus dikembangkan oleh tiga sahabat ini. Mereka berencana menjawab tantangan berupa sumber energi alternatif alat ini.
"Kita sedang mikirin, bagaimana caranya backup energi untuk alat ini. Yang penting konsepnya kayak gini, yang pasti banyak yang akan kita kembangkan," ujar Tri.
Thundershot dipamerkan dalam ajang International Exhibition of Young Inventors (IEYI) di Kuala Lumpur, Malaysia, tanggal 9-11 Mei 2013 kemarin. Respon pengunjung pun sangat antusias dengan orisinilnya ide mereka.
"Soalnya di negara mereka juga mengalami masalah yang sama. Yang mengkritik juga ada, katanya kita tidak bisa apa-apa. Tapi ya kita diam saja, kita bicara lewat tindakan," ujar Elizabeth.
Thundershot mendapatkan medali emas dalam ajang yang diikuti oleh 13 negara dengan total 64 prototipe tersebut. Padahal pembimbing tiga siswi SMA ini sempat mengatakan temuan mereka sekelas tugas akhir mahasiswa.
(bpn/trq)
0 comments:
Post a Comment