Jakarta (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM memperoleh penghargaa terbaik dunia dalam bidang pengamatan dan pemantauan vulkanologi dan mitigasi bencana geologi.
PVMBG Kementerian ESDM, yang telah menorehkan berbagai prestasi di dalam negeri, mendapatkan penghargaan kinerja yang tinggi dalam Pemantauan dan Manajemen Krisis Gunung Api dari organisasi vulkanologi terbesar dunia yakni International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth`s Interior (IAVCEI).
Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengapresiasi torehan prestasi yang diraih PVMBG dan mengharapkan di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan.
"Selamat saya ucapkan kepada PVMBG. Prestasi ini sangat membanggakan. Ini membuktikan bahwa Kementerian ESDM telah memberikan yang terbaik bagi pengelolaan sumber daya alam, termasuk di dalamnya melindungi masyarakat dari bencana geologi, khususnya gunung api," ujarnya.
Sementara, Presiden IAVCEI Don Dingwell mengatakan pihaknya telah memutuskan dan memilih PVMBG untuk menerima penghargaan atas kinerja dalam Pemantauan dan Manajemen Krisis Gunung Api.
Dijadwalkan, penghargaan diberikan bertepatan dengan penyelenggaraan Cities on Volcanoes di Napoli pada 2-7 September 2018.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani menambahkan penghargaan IAVCEI merupakan pertama kali dilakukan dan belum ada organisasi vulkanologi dari negara lain, yang pernah menerimanya.
"Penilaiannya didasarkan pada aspek pemantauan gunung api dan bagaimana institusi itu mengorganisasi krisis gunung api baik ketika pra, saat, maupun setelah erupsi," ujarnya.
Menurut Kasbani, penghargaan ini merupakan prestasi yang membanggakan karena dari ratusan organisasi vulkanologi di seluruh dunia, PVMBG terpilih menjadi organisasi pertama yang menerimanya.
Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan PVMBG selama ini sudah baik, sehingga diapresiasi organisasi vulkanologi terbesar di dunia yakni IAVCEI.
Namun, lanjutnya, penghargaan ini sekaligus menjadi tantangan bagi PVMBG agar ke depan mampu mempertahankan kinerja dan bahkan meningkatkan kualitas pemantauan gunung api di Indonesia.
"Keberhasilan ini adalah berkat dukungan penuh semua pihak," ujar Kasbani.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan PVMBG merupakan unit eselon dua di Kementerian ESDM, yang berkonsentrasi memberikan layananan kepada masyarakat terkait mitigasi dan bencana geologi.
Salah satu produk layanan informasi kepada publik andalan PVMBG adalah MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia) yang bisa diakses melalui laman https://magma.vsi.esdm.go.id/.
MAGMA adalah aplikasi multiplatform baik web maupun mobile dalam jaringan berisikan informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi yakni gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah, yang disajikan kepada masyarakat secara realtime dan interaktif.
Sistem ini dibangun dan dikembangkan secara mandiri oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 2015 dengan menggunakan teknologi terkini berbasis open source.
PVMBG Kementerian ESDM, yang telah menorehkan berbagai prestasi di dalam negeri, mendapatkan penghargaan kinerja yang tinggi dalam Pemantauan dan Manajemen Krisis Gunung Api dari organisasi vulkanologi terbesar dunia yakni International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth`s Interior (IAVCEI).
Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis mengapresiasi torehan prestasi yang diraih PVMBG dan mengharapkan di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan.
"Selamat saya ucapkan kepada PVMBG. Prestasi ini sangat membanggakan. Ini membuktikan bahwa Kementerian ESDM telah memberikan yang terbaik bagi pengelolaan sumber daya alam, termasuk di dalamnya melindungi masyarakat dari bencana geologi, khususnya gunung api," ujarnya.
Sementara, Presiden IAVCEI Don Dingwell mengatakan pihaknya telah memutuskan dan memilih PVMBG untuk menerima penghargaan atas kinerja dalam Pemantauan dan Manajemen Krisis Gunung Api.
Dijadwalkan, penghargaan diberikan bertepatan dengan penyelenggaraan Cities on Volcanoes di Napoli pada 2-7 September 2018.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani menambahkan penghargaan IAVCEI merupakan pertama kali dilakukan dan belum ada organisasi vulkanologi dari negara lain, yang pernah menerimanya.
"Penilaiannya didasarkan pada aspek pemantauan gunung api dan bagaimana institusi itu mengorganisasi krisis gunung api baik ketika pra, saat, maupun setelah erupsi," ujarnya.
Menurut Kasbani, penghargaan ini merupakan prestasi yang membanggakan karena dari ratusan organisasi vulkanologi di seluruh dunia, PVMBG terpilih menjadi organisasi pertama yang menerimanya.
Hal ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan PVMBG selama ini sudah baik, sehingga diapresiasi organisasi vulkanologi terbesar di dunia yakni IAVCEI.
Namun, lanjutnya, penghargaan ini sekaligus menjadi tantangan bagi PVMBG agar ke depan mampu mempertahankan kinerja dan bahkan meningkatkan kualitas pemantauan gunung api di Indonesia.
"Keberhasilan ini adalah berkat dukungan penuh semua pihak," ujar Kasbani.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menjelaskan PVMBG merupakan unit eselon dua di Kementerian ESDM, yang berkonsentrasi memberikan layananan kepada masyarakat terkait mitigasi dan bencana geologi.
Salah satu produk layanan informasi kepada publik andalan PVMBG adalah MAGMA Indonesia (Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia) yang bisa diakses melalui laman https://magma.vsi.esdm.go.id/.
MAGMA adalah aplikasi multiplatform baik web maupun mobile dalam jaringan berisikan informasi dan rekomendasi kebencanaan geologi terintegrasi yakni gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah, yang disajikan kepada masyarakat secara realtime dan interaktif.
Sistem ini dibangun dan dikembangkan secara mandiri oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sejak 2015 dengan menggunakan teknologi terkini berbasis open source.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
Editor: Unggul Tri Ratomo
COPYRIGHT © ANTARA 2018
0 comments:
Post a Comment